TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti mata sajian ini, diharapkan peserta memahami dan
dapat mengaplikasikan teknik penulisan karya tulis ilmiah.
B. TUJUAN KHUSUS
1.
Memahami teknik penulisan karya
tulis ilmiah.
2.
Mengaplikasikan teknik
penulisan karya tulis ilmiah.
C. MATERI
Karangan ilmiah merupakan karya tulis yang bersifat formal. Karena
sifat formalnya itu, penulisannya harus mengikuti ketentuan-ketentuan penulisan
karya ilmiah. Teknik penulisan yang diuraikan dalam tulisan ini adalah teknik
penulisan karya ilmiah yang berupa (1) artikel (2) makalah, dan (3) laporan
penelitian. Teknik penulisan yang akan dibahas menyangkut sistematika
penulisan, cara merujuk dan menulis daftar rujukan, tabel/gambar, bahasa, dan penerapan
ejaan. Hal-hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
Sistematika
dan Teknik Penulisan
1.
Artikel
Artikel
ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku
kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman
atau konvensi ilmiah yang disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat
diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka,
atau hasil pengembangan projek. Dari segi sistematika penulisan dan isinya,
artikel dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu artikel hasil penelitian
dan artikel nonpenelitian.
Artikel
ilmiah dapat dilihat dari segi bahan, sistematika, dan prosedur penulisan. Pada
pembahasan ini hanya akan melihat dari segi sistematika dan teknik penulisan
saja. Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad.
Penulisan bagian artikel dan judulnya mengikuti tata cara penulisan yang jumlah
peringkatnya dibatasi paling banyak sampai dengan peringkat ke-4 saja. Hal itu
dapat dilihat pada contoh berikut.
(1) Peringkat ke-1 ditulis dengan
huruf besar semua, bold, dan
diletakkan di tengah (sebagai judul artikel).
(2) Peringkat ke-2 ditulis dengan
huruf besar semua, bold, dan
diletakkan di tepi kiri.
(3) Peringkat ke-3 ditulis dengan
huruf besar kecil, bold, dan diletakkan
di tepi kiri.
(4) Peringkat ke-4 ditulis dengan
huruf besar kecil dengan cetak miring, bold,
dan diletakkan di tepi kiri.
Artikel
hasil penelitian (kualitatif maupun kuantitatif) secara umum terdiri dari:
judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, pendahuluan, metode, hasil,
pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar rujukan. Sebaliknya, isi dan
sistematika artikel nonpenelitian adalah: judul, nama penulis, abstrak dan kata
kunci, pendahuluan, bagian inti, penutup, daftar rujuan.
2.
Makalah
Makalah
adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik
tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis
yang logis dan objektif. Secara umum, ciri-ciri makalah terletak pada sifat
keilmiahannya. Artinya, sebagai karangan ilmiah, makalah memiliki sifat-sifat
objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Makalah
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu makalah pendek (<20 halaman) dan
makalah panjang (>20 halaman).
Ketentuan
penulisan makalah pendek pada dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel
nonpenelitian, kecuali abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada. Secara
garis besar, isi dan sistematika makalah panjang terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian awal, inti, dan akhir. Bagian awal terdiri dari: halaman sampul,
daftar isi, daftar table dan gambar (jika ada). Bagian inti berisi: pendahuluan
(latar belakang penulisan makalah, masalah dan topik bahasan, dan tujuan
penulisan makalah), teks utama, dan penutup. Bagian akhir terdiri dari daftar
rujukan dan lampiran (kalau ada).
3.
Laporan Penelitian
Laporan
penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan
hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian. Laporan penelitian
ditulis dalam suatu format laporan. Laporan penelitian dapat disajikan dengan
format bebas atau format tetap. Laporan yang ditulis dalam format bebas tidak
dibatasi jumlah babnya serta isi masing-masing babnya. Laporan penelitian
dengan format tetap harus mengikuti aturan tertentu menganai jumlah bab dan isi
tiap-tiap bab. Selain itu, berdasarkan penulisannya, ada laporan kuantitatif
dan laporan kualitatif.
Laporan
penelitian kuantitatif disajikan secara lugas, objektif, dan apa adanya. Isi
pokoknya adalah apa yang diteliti, bagaimana melakukan penelitian, hasil-hasil,
serta kesimpulan penelitian. Laporan penelitian kuantitatif terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu bagian awal, inti, dan akhir. Yang termasuk bagian awal
adalah: halaman sampul, halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lainnya. Bagian inti
terdiri dari beberapa bab. Bab I pendahuluan, terdiri dari: latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian (kalau ada),
kegunaan penelitian, asumsi, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian,
definisi istilah atau definisi operasional. Bab II merupakan kajian pustaka.
Bab III merupakan metode penelitian, yang terdiri dari: rancangan penelitian,
populasi dan sampel, instrument penelitian, pengumpulan data, analisis data.
Bab IV adalah hasil penelitian, yang terdiri dari: deskripsi data dan pengujian
hipotesis. Bab V merupakan pembahasan, yang terdiri dari beberapa bagian
(sesuai dengan kebutuhan). Bab VI adalah penutup, yang terdiri dari kesimpulan
dan saran. Sedlanjutnya bagian akhir memuat daftar rujukan dan
lampiran-lampiran.
Laporan penelitian kualitatif
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala atau fenomena
secara menyeluruh dan kontekstual tentang topik yang diteliti. Laporan
penelitian kualitatif terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian awal, inti,
dan akhir. Bagian awal berisi abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar
table/bagan, dan daftar lampiran. Bagian inti laporan berisi paparan tentang
keseluruhan aktivitas penelitian yang dilakukan, dan bagian akhir berisi daftar
rujukan dan lampiran-lampiran. Ada tiga model format yang dapat digunakan dalam
menulis laporan kualitatif, yaitu format tetap 1, format tetap 2, dan format
bebas. (Lihat lampiran).
Teknik penulisan makalah panjang dan laporan penelitian dapat mengikuti
salah satu dari tiga alternatif berikut ini. Masing-masing contoh dapat dilihat
pada lampiran.
1.
Peringkat judul bab dan subbab
dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda, cetak miring, dan letaknya pada
halaman, dan bukan dengan angka, sebagai berikut.
(1)
Peringkat ke-1 ditulis dengan
huruf besar semua, bold, dan
diletakkan di tengah (sebagai judul bab).
(2)
Peringkat ke-2 ditulis dengan
huruf besar semua, bold, dan
diletakkan di tepi kiri.
(3)
Peringkat ke-3 ditulis dengan
huruf besar kecil, bold, dan
diletakkan di tepi kiri.
(4)
Peringkat ke-4 ditulis dengan
huruf besar kecil, dengan cetak miring, bold,
dan diletakkan di tepi kiri.
(5)
Peringkat ke-5 ditulis dengan
huruf kecil (kecuali huruf awal kata pertama), 1,2 cm dari tepi kiri, bold, dan diakhiri dengan titik.
(6)
Butir uraian atau contoh
dibedakan atas butir hirarkies (seperti urutan kegiatan dan jadwal) dan butir
nonhirarkies (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan setara). Butir
hirarkies dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung, seperti (1) dan (a),
sedangkan butir nonhirarkies dinyatakan dengan butir seperti ( • ).
2.
Pada alternatif kedua ini
penulisan judul bab yang berperingkat ke-1 dilakukan dengan cara yang sama
dengan alternative pertama. Kriterianya sebagai berikut.
(1)
Peringkat ke-1 ditulis dengan
huruf besar semua, bold, dan
diletakkan di tengah (sebagai judul bab).
(2)
Peringkat ke-2 ditandai dengan
angka dua digit yang dipisahkan oleh titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik,
dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ditulis dengan huruf besar-kecil dan bold.
(3)
Peringkat ke-3 ditandai dengan
angka tiga digit yang dipisahkan oleh titik, tetapi tidak diakhiri dengan
titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar
kecil dan bold.
(4)
Peringkat ke-4 ditandai dengan
angka empat digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan
titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar
kecil dan bold.
(5)
Peringkat ke-5 ditandai dengan angka
lima digit yang dipisahkan oleh titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan
dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.
(6)
Butir uraian atau contoh
dibedakan atas butir hirarkies (seperti urutan kegiatan dan jadwal) dan butir
nonhirarkies (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan setara). Butir
hirarkies dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung, seperti (1) dan (a),
sedangkan butir nonhirarkies dinyatakan dengan butir seperti ( • ).
3.
Pada alternatif ketiga ini
penulisan judul bab yang berperingkat ke-1 sama dengan yang berlaku untuk
alternative pertama, yaitu dengan menempatkannya di tengah memakai huruf besar
semua dan bold. Peringkat-peringkat selanjutnya dinyatakan dengan huruf dan
angka sebagai berikut.
(1)
Peringkat ke-2 ditunjukkan
dengan urutan huruf besar (A, B, C, dan seterusnya), memakai titik dan ditulis
dengan huruf besar kecil dan bold.
(2)
Peringkat ke-3 ditunjukkan
dengan urutan angka (1, 2, 3, dan seterusnya) memakai titik dan ditulis huruf
besar kecil dan bold.
(3)
Peringkat ke-4 ditunjukkan
dengan urutan huruf kecil (a, b, c, dan seterusnya) memakai titik dan ditulis
dengan huruf besar kecil dan bold.
(4)
Peringkat ke-5 ditunjukkan
dengan urutan angka (1, 2, 3, dan seterusnya) memakai kurung tutup tanpa titik,
ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.
(5)
Butir uraian atau contoh
dibedakan atas butir hirarkies (seperti urutan kegiatan dan jadwal) dan butir
nonhirarkies (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan setara). Butir
hirarkies dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung, seperti (1) dan (a),
sedangkan butir nonhirarkies dinyatakan dengan butir seperti ( • ).
Cara Merujuk dan
Menuliskan Daftar Rujukan
A. Cara Merujuk
Apabila seorang penulis akan
menggunakan ide atau pendapat orang lain yang telah dipublikasikan, harus
secara jujur menunjukkan ide atau pendapat yang dipakai dengan jalan merujuk.
Caranya dengan menuliskan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika ada
dua penulis, perujukan dengan menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. Jika
penulisnya lebih dari dua orang, perujukan dilakukan dengan menulis nama pertama diikuti dengan dkk. Jika
nama penulis tak disebutkan, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang
menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya
terjemahan, perujukan dilakukan dengan menyebut nama penulis aslinya. Rujukan
dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan
dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya (UM,
2000:68).
1. Cara Merujuk Kutipan Langsung
a. Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan yang kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (”…”)
sebagai bagian yang terpadu dengan teks utama, diikuti nama penulis, tahun, dan
nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks dan dapat
pula menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung.
Contoh:
Soebronto
(1990:123) menyimpulkan ”ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan kemajuan belajar”.
Kesimpulan
dari penelitian tersebut adalah ”ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
Jika ada tanda kutip di dalam
kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (’…’).
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian
tersebut adalah ”terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan
perusahaan semakin rendah tingkat psrtisipasi karyawan di daerah perkotaan”
(Soewignyo, 1991:101).
b. Kutipan 40
Kata atau Lebih
Jika bagian yang dikutip berisi 40
kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang
mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Oka (2000:114) menarik kesimpulan sebagai
berikut.
Pendekatan reader respons yang dipadukan dengan pendekatan komunikatif dan
integratif dapat diterapkan di SLTP secara maksimal. Kesulitan
yang timbul relatif kecil dan dapat diatasi saat pembelajaran berlangsung. Secara
umum, efektivitas pendekatan reader
respons dalam pembelajaran sangat
tinggi. Antusiasme
siswa sangat tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Siswa sangat senang dan
tertarik dengan model pendekatan ini.
c. Kutipan yang Sebagian
Dihilangkan
Apabila dalam
mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang
dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah .
. . diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278).
Apabila
ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
Contoh:
Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi
antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain. . . . Yang termasuk gerak
manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar”
(Asim, 1995:315).
2. Cara Merujuk Kutipan Tidak
Langsung
Cara merujuk kutipan tidak langsung
tidak disertai tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis ditulis terpadu
dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Sedapat
mungkin disebutkan nomor halamannya.
Contoh:
Salimin
(1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat.
Mahasiswa tahun ketiga ternyata
lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990: 13).
B. Cara Menuliskan Daftar
Rujukan
Bahan-bahan berupa buku, makalah,
artikel, atau bahan lainnya yang dibaca dan dikutip baik langsung maupun tidak
langsung harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasarnya unsur yang ditulis
dalam daftar rujukan meliputi (1) nama penulis, ditulis nama akhir dulu, baru
nama depannya tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk
subjudul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Apabila nama penulis terdiri atas dua
bagian ditulis dulu nama akhir diikuti koma lalu nama depannya diakhiri dengan
tanda titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulis
harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Berikut adalah contoh penulisan berbagai sumber rujukan yang biasanya dikutip
dalam karya ilmiah. (Contoh-contoh setiap rujukan berikut bukan merupakan
urutan).
1. Rujukan dari Buku
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan
Satu-satunya ke Satu-satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP Malang.
Strunk, W. dan White, E. B. 1979. The Elements of Style (3rd ed.). New York: Macmillan.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and
Emerging Issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders:
Lessons from the States. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
2. Rujukan dari Buku yang
Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Penulisan
sama dengan rujukan buku ditambah dengan tulisan (Ed.) atau (Eds.)
Contoh:
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Letheridge, S. & Cannon, C. R. (Eds.).1980. Bilingual
Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger.
3. Rujukan
dari Artikel yang Dimuat dalam Suatu Buku
Penulisannya, nama penulis
artikel, tahun penerbitan. Kemudian judul artikel tanpa cetak miring, nama
editor (Ed/s.), kemudian Judul buku kumpulannya dicetak miring, dan nomor
halaman dalam kurung.
Contoh:
Hartley, J. T., Harker, J. O., and Walsh, D. A. 1980. Contemporary
Issues and New Directions in Adult Development of Learning and memory. Dalam
Poon, L.W. (Ed.), Aging in the 1980: Psychological Issues (hlm. 239-252).
Washingtown, D. C.: American Psychological Association.
Hasan, M. Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam
Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
4. Rujukan
dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul
artikel ditulis dengan cetak biasa.
Kemudian nama jurnal (cetak miring), jurnal tahun ke berapa, nomor
jurnal (dalam kurung), dan nomor halaman artikel tersebut.
Contoh:
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian
Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1):33-47.
5. Rujukan
dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM
Penulisannya
sama dengan penulisan rujukan berupa artikel dalam jurnal, ditambah dengan
penyebutan CD-ROM dalam kurung.
Contoh:
Krashen,
S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in
Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL
Quarterly Digital, 1997).
6. Rujukan dari Artikel dalam
Surat Kabar atau Majalah
Jika ada nama penulisnya, nama penulis paling depan, diikuti oleh
tanggal, bulan, dan tahun (jika ada), diikuti judul artikel (cetak biasa besar
kecil), lalu nama surat kabar atau majalah (besar kecil cetak miring) dan nomor
halaman. Jika tidak ada nama penulis, Nama surat kabar atau majalah di bagian
awal (cetak biasa), diikuti tanggal, bulan, dan tahun, kemudian judul artikel
ditulis cetak miring (besar kecil) diikuti nomor halaman.
Contoh:
Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6.
Suryadarma, S. V. C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info
Komputer, IV (4):46-48.
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri,
hlm. 3.
7. Rujukan dari Dokumen
Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa
Lembaga
Judul
atau nama dokumen diletakkan bagian awal dengan cetak miring diikuti tahun
penerbitan dokumen, kota tempat penernitan, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
8. Rujukan
dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga
Nama lembaga penanggung jawab langsung diletakkan
paling depan, diikuti dengan tahun, judul dokumen (cetak miring), nama tempat
penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan dokumen
tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan
Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
9. Rujukan yang Berasal dari
Karya Terjemahan
Yang dituliskan terlebih dahulu
adalah nama penulis asli, kemudian diikuti tahun penerbitan, judul terjemahan
diikuti nama penerjemah, tahun terjemah, nama tempat penerbit terjemahan.
Contoh:
Ary, D., Jacobs, L. C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar
Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha
Nasional.
10. Rujukan
yang Berasal dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tertulis di
sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi (cetak miring diikuti pernyataan
skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, kemudian nama kota tempat
perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi.
Contoh:
Sakdiyah, Mislinatul. 2001. Citra Wanita dalam Sinetron. Tesis
tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
11. Rujukan yang Berasal
dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama
penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul makalah (cetak
miring), kemudian dilanjutkan dengan pernyataan ”Makalah disajikan pada ….”,
nama pertemuan, nama penyelenggara, tempat penyelenggara, tanggal dan bulannya.
Contoh:
Huda, N. 1991. Penulisan
Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian
Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian
IKIP MALANG, Malang, 12 Juli.
Syafi’ie, Imam. 1992. Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Penulisan
Ilmiah. Makalah disajikan pada Seminar Sehari Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya Malang. Malang, 5 Oktober 1992.
12. Rujukan
yang Berasal dari Internet
Bahan yang dapat dirujuk dari internet dapat berupa karya
individual, artikel dari jurnal, bahan diskusi, atau E-mail pribadi.
Cara merujuk bahan yang berupa karya pribadi mula-mula nama penulis, diikuti
tahun, judul karya (cetak miring) diberi keterangan dalam kurung (Online),
diakhiri dengan alamat sumber rujukan dan tanggal mengakses (dalam kurung).
Jika yang dirujuk berupa artikel dari jurnal, setelah keterangan (Online)
diikuti volume dan nomor jurnal. Jika yang dirujuk berupa bahan diskusi, nama
penulis, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun, topik bahan diskusi, nama
bahan diskusi (cetak miring), keterang (Online), dan diakhiri alamat e-mail
dan tanggal mengakses (dalam kurung).
Contoh:
Hitchock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. Asurvey of STM Online
Journals, 1990-95: The Calm before the Storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey. html, diakses 12 Juni 1996).
Grifith,
A. I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education
Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1, (http//olam.ed.asu.edu/
epaa/, diakses 12 Februari 11997).
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites.
NETTRAIN Discussion List. (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu,
diakses 22 November 1995).
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id).
1 Oktober 1997.Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).
Tabel dan Gambar
A.
Penulisan Tabel
Tabel
yang cukup besar (lebih dari setengah halaman) harus ditempatkan pada halaman
tersendiri, jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya
diintegrasikan dengan teks.
Tabel harus diberi identitas yang
berupa nomor dan nama tabel dan ditempatkan di atas tabel. Jika tabel lebih
dari satu halaman, bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang di
halaman berikutnya dan ditulis Lanjutan Tabel ….pada sisi kiri tiga spasi dari
garis horisontal teratas tabel.
Judul tabel ditulis dengan huruf
besar kecil, tanpa diakhiri tanda titik. Beri jarak tiga spasi antara teks
sebelum dan sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai
identitas yang menunjukkan bab tempat tabel dimuat dan nomor urut tabel dalam
bab tersebut.
Contoh:
Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa IKIP
Malang Tahun 1995
Ini menunjukkan bahwa tabel ini
terletak di bagian Bab IV nomor urut pertama. Pengacuan tabel menggunakan
angka, bukan menggunakan kata tabel di atas atau tabel di bawah
ini.
Garis paling atas dari tabel diletakkan
3 spasi di bawah nama tabel. Istilah yang digunakan dalam tabel seperti nomor,
persen, frekuensi, dan sebagainya ditulis dalam bentuk singkatan (No., %, f).
data dalam tabel diketik dengan spasi tunggal.Garis boleh digunakan kalau
dipandang mempermudah pembacaan tabel.
B. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta,
diagram, bagan, dan gambar lainnya. Penyajiannya diatur sebagai berikut.
(1) Judul gambar ditempatkan di bawah gambar. Cara penulisan judul
gambar sama dengan penulisan judul tabel.
(2) Gambar harus sederhana untuk menyampaikan ide, tanpa disertai
penjelasan tekstual
(3) Gambar harus digunakan secara hemat. Terlalu banyak banyak dapat
mengurangi nilai penyajian.
(4) Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman ditempatkan
di halaman tersendiri.
(5) Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
(6) Gambar diacu dengan menggunakan angka.
(7) Penomoran gambar seperti penomoran tabel.
Bahasa dan Tanda Baca
Penggunaan Bahasa
Penulisan
karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, lugas, tepat, dan formal,
serta menggunakan ejaan (termasuk penulisan tanda baca) secara tepat. Uraian
selanjutnya mengenai bahasa ilmiah dapat diikuti uraian pada “Penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Karya Ilmiah” yang disajikan mendampingi sajian topik ini.
Pencetakan atau Pengetikan Naskah
Kertas, Bidang Pengetikan, dan Jenis Huruf
Kertas yang digunakan untuk mengetik
karya ilmiah adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm), kuarto (21
cm x 28 cm), minimal 70 gram untuk skripsi, tesis, disertasi dan 60 gram untuk
artikel, makalah, dan laporan penelitian.
Margin kiri berukuran 4 cm, margin
atas 3 cm, margin kanan 3 cm, dan margin bawah 3 cm. Tiap halaman berisi
maksimal 26 baris teks berspasi ganda. Paragraf tidak dimulai pada bagian
halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris. Pencetakan (print)
dengan komputer hendaknya menggunakan printer deskjet, inkjet, atau laser.
Tepi kanan boleh rata, namun agar diupayakan jarak antar kata cukup rapat.
Kalau perlu sebuah kata dipenggal sesuai dengan pedoman pemenggalan kata.
Jenis huruf (font) yang
digunakan (dengan komputer) Times New Roman atau sejenisnya ukuran 12 point
(untuk skripsi, tesis, disertasi) dan 10 point (untuk kutipan, abstrak,
makalah dan artikel). Karya ilmiah jenis skripsi, tesis, disertasi, makalah,
dan laporan penelitian diketik dengan spasi 2 (ganda), sedangkan artikel
diketik dengan menggunakan spasi 1,5.
SUMBER BACAAN
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:
Skripsi, Artikel, dan Makalah Edisi Keempat. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Wahab, Abdul dan Lestari, Lies Amin. 1999. Menulis Karya Ilmiah.
Surabaya: Airlangga University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar